Legal Analysis of the Position of Female Heirs in the Balinese Customary Inheritance System
DOI:
https://doi.org/10.58812/wsis.v3i11.2374Keywords:
Bali, Customary Law, Gender, Equality, InheritanceAbstract
This study aims to analyze the legal status of female heirs in the Balinese customary inheritance system, which is traditionally based on the patrilineal principle or kapurusa system, where lineage and inheritance rights are passed down through the male line. In this system, married women are considered part of the husband's family (pradana) and generally do not receive inheritance rights from their family of origin. However, social developments, increasing legal awareness, and the influence of national law have driven a paradigm shift in the position of women in customary inheritance. This study uses a normative legal approach supported by qualitative empirical data through literature studies, legal document analysis, and interviews with Balinese customary leaders and women. The results show that there is a duality of norms between Balinese customary law and national law that guarantees gender equality as stipulated in the 1945 Constitution and the CEDAW Convention. Although customary law still maintains the concept of purusa-pradana, practice in the field has begun to show a shift towards a more inclusive system through the recognition of partial inheritance rights for women. Legally, this change strengthens the principles of non-discrimination and substantive justice, while socially it shows the transformation of cultural values towards equality without eliminating Balinese traditional identity.
References
[1] Wira Yudha, Erlangga & Wardani, Rr. Sharlyta Sapta Eka. “Analisis Yuridis Kedudukan Waris kepada Anak Perempuan dalam Sistem Hukum Waris Adat Masyarakat Bali: (Studi Putusan 134/Pdt.G/2016/PN.Gin)”. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora, Vol. 1 No. 5, 2023. DOI: 10.572349/kultura.v1i5.561.
[2] Alaydarani, Sylvia & Kistiawandira, Ayu Putri. “Hak Perempuan dalam Sistem Pewarisan Ditinjau dari Perspektif Hukum Adat Bali”. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora, Vol. 1 No. 5, 2023. DOI: 10.572349/kultura.v1i5.491.
[3] Warsita, I Putu Andre; Suwitra, I Made; Sukadana, I Ketut. “Hak Wanita Tunggal terhadap Warisan dalam Hukum Adat Bali”. Jurnal Analogi Hukum, Vol. 2 No. 1, 2020. DOI: 10.22225/ah.2.1.2020.83-87.
[4] Wijayanti, Ardhina; Madion, Baso; Tira, Andi. “Analisis Sosio-Yuridis terhadap Hak Mewaris Perempuan Menurut Hukum Bali”. Clavia, Vol. 20 No. 2, 2023. DOI: 10.56326/clavia.v20i2.1578.
[5] Maharani, Rambu Earyca & Anugrah, Ainun Putri. “Dinamika Perkembangan Hukum Adat Bali terhadap Hak Waris Perempuan”. Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan, Vol. 2 No. 7, 2023. DOI: 10.572349/civilia.v2i7.1590.
[6] Praditha, Dewa Gede Edi & Wilia Dharma, I Putu Satria. “Tinjauan Antropologi Hukum Atas Kesetaraan Gender Dalam Hukum Waris Adat Bali”. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol. 5 No. 5, 2025. DOI: 10.59141/cerdika.v5i5.2544.
[7] Devina, Nadia Faizah; Rani, Era Titis Cahya; Lamandiri, Alanda Aldora. “Perlindungan bagi Hak Perempuan Masyarakat Adat Hindu Bali dalam Hal Pewarisan”. Desentralisasi: Jurnal Hukum, Kebijakan Publik, dan Pemerintahan, Vol. 2 No. 1, 2024. DOI: 10.62383/desentralisasi.v2i1.385
[8] Manik Wedanti, I Gusti Ayu Jatiana. “Reform of Inheritance Rights in Balinese Customary Law: Harmonizing Dharmaśāstra and Gender Justice”. Jurnal Penelitian Agama Hindu, Vol. 9 No. 4, 2024. DOI: 10.37329/jpah.v9i4.4597.
[9] Asih, Dewa Ayu Putu Widia. “Pengaruh Status Perkawinan terhadap Hak Waris Anak dalam Hukum Adat Bali”. Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, Vol. 16 No. 1, 2024. DOI: 10.32493/jdmhkdmhk.v16i1.48270.
[10] Pratiwi, Ni Putu Indah; Sudibya, Diah Gayatri; Karma, Ni Made Sukaryati. “Kedudukan Wanita dalam Mewaris Setelah Adanya Keputusan Pesamuhan Agung III Majelis Utama Desa Pakraman Bali (Nomor 01/KEP/PSM-3/MDP Bali/X/2010)”. Jurnal Analogi Hukum, Vol. 3 No. 1, 2021. DOI: 10.22225/ah.3.1.2021.116-121.
[11] I. G. Surata, “Kedudukan Ahli Waris Predana Menurut Hukum Adat Bali,” Kertha Widya Jurnal Hukum, vol. 7, no. 2, 2019.
[12] F. A. Cahyani, “Kedudukan Perempuan Hindu dalam Sistem Pewarisan,” Jurnal Hukum dan Legalitas Gereja, 2022.
[13] G. W. A. Putra, “Implementasi Keputusan MUDP Nomor 01/Kep/PSM-3/MDP Bali/X/2010,” Jatayu, 2021.
[14] P. I. Lesmana, “Pelaksanaan Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman Bali Nomor 01/KEP/PSM-3/MDP Bali/X/2010,” Jurnal KW, 2016.
[15] N. I. K. N. Sari, “Pelaksanaan Keputusan Pesamuhan Agung III Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP),” Neliti, (pdf).
[16] I. W. F. Suryanata, “Hukum Waris Adat Bali,” Belom Bahadat, 2021.
[17] S. Khayati, “Tinjauan Hukum tentang Ahli Waris Perempuan menurut Hukum Adat Bali,” AJSH, 2024.
[18] G. A. Yanthi, “Keberadaan Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman Bali di Desa Adat Lambing,” Juinhum, 2021.
[19] I. B. G. P. P. Manuaba, “Kewenangan Majelis Desa Adat Provinsi Bali,” Wicara, 2025
[20] D. A. P. Widia, “Pengaruh Status Perkawinan terhadap Hak Waris Anak dalam Hukum Adat Bali,” Jurnal Surya Kencana Satu, 2024.
[21] R. E. Maharani & A. Anugrah, “Dinamika Perkembangan Hukum Adat Bali terhadap Hak Waris Perempuan,” Civilia, 2023.
[22] A. Devina et al., “Perlindungan bagi Hak Perempuan Masyarakat Adat Hindu Bali dalam Hal Pewarisan,” Desentralisasi, 2024.
[23] N. P. I. Pratiwi et al., “Kedudukan Wanita dalam Mewaris Setelah Keputusan Pesamuhan Agung III MUDP,” Jurnal Analogi Hukum, 2021.
[24] I. G. L. T. Wijaya, “Tinjauan Yuridis Pembagian Waris bagi Perempuan,” FH Unram Repo, (thesis).
[25] Yustitia, “Sistem Pewarisan Hukum Adat Bali terhadap …”, 2024.
[26] Media Hukumonline, “Pemberian Hak Waris bagi Anak Perempuan di Bali (analisis),” (online article).
[27] Sabtida, “Analisa Hukum Waris Adat Bali terhadap Pewarisan Wanita,” 2023.
[28] N. P. I. Pratiwi, D. G. Sudibya, dan N. M. S. Karma, “Kedudukan Wanita dalam Mewaris Setelah Adanya Keputusan Pesamuhan Agung III MUDP,” Jurnal Analogi Hukum, vol. 3, no. 1, pp. 116-121, 2021.
[29] D. A. P. Widia, “Pengaruh Status Perkawinan terhadap Hak Waris Anak dalam Hukum Adat Bali,” Jurnal Surya Kencana Satu, vol. 16, no. 1, 2024.
[30] G. W. A. Putra, “Implementasi Keputusan MUDP Nomor 01/Kep/PSM-3/MDP Bali/X/2010,” Jatayu Journal of Law, 2021.
[31] R. E. Maharani dan A. P. Anugrah, “Dinamika Perkembangan Hukum Adat Bali terhadap Hak Waris Perempuan,” Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan PPKn, vol. 2, no. 7, 2023.
[32] I. P. A. Warsita, I. M. Suwitra, dan I. K. Sukadana, “Hak Wanita Tunggal terhadap Warisan dalam Hukum Adat Bali,” Jurnal Analogi Hukum, vol. 2, no. 1, 202
[33] ] W. Yudha dan R. S. E. Wardani, “Analisis Yuridis Kedudukan Waris Anak Perempuan dalam Hukum Waris Adat Bali,” Kultura Journal, vol. 1, no. 5, 2023.
[34] A. Devina, E. T. C. Rani, dan A. A. Lamandiri, “Perlindungan Hak Perempuan Masyarakat Adat Hindu Bali dalam Pewarisan,” Desentralisasi: Jurnal Hukum dan Pemerintahan, vol. 2, no. 1, 2024.
[35] S. Khayati, “Tinjauan Hukum tentang Ahli Waris Perempuan Menurut Hukum Adat Bali,” Asian Journal of Social Humanities, vol. 6, no. 2, 2024.
[36] N. P. I. D. Praditha dan I. P. S. W. Dharma, “Kesetaraan Gender dalam Hukum Waris Adat Bali: Perspektif Antropologi Hukum,” Cerdika Jurnal Ilmiah Indonesia, vol. 5, no. 5, 2025.
[37] S. W. Dharma, “Hukum Waris Adat Bali dan Posisi Perempuan dalam Pewarisan,” Jurnal Hukum Adat Nusantara, vol. 8, no. 2, pp. 121–134, 2022.
[38] I. A. Y. Putri, “Rekonstruksi Kedudukan Perempuan dalam Sistem Kewarisan Adat Bali,” Jurnal Ilmu Hukum Udayana, vol. 13, no. 1, pp. 44–56, 2021.
[39] M. A. Wirawan, “Analisis Yuridis terhadap Warisan Adat dan Kesetaraan Gender di Bali,” Jurnal Kajian Hukum dan Sosial, vol. 6, no. 3, pp. 201–215, 2020.
[40] L. A. Dewi, “Konflik antara Hukum Adat Bali dan Hukum Nasional dalam Kasus Pewarisan,” Jurnal Hukum dan Masyarakat, vol. 7, no. 2, pp. 99–110, 2022.
[41] N. K. Ratmini, “Perempuan Bali dalam Perspektif Hukum Waris Adat,” Jurnal Perempuan dan Hukum, vol. 5, no. 1, pp. 33–45, 2019.
[42] I. P. S. Suartha, “Pendekatan Normatif dalam Analisis Hukum Waris Adat,” Jurnal Ilmu Hukum dan Pembangunan, vol. 9, no. 2, pp. 65–74, 2021.
[43] M. D. Paramita, “Kajian Kritis tentang Kesetaraan Gender dalam Adat Bali,” Jurnal Sosiologi Hukum, vol. 14, no. 1, pp. 87–99, 2023.
[44] R. A. Widnyani, “Analisis Kualitatif terhadap Kedudukan Ahli Waris Perempuan,” Jurnal Hukum dan Keadilan Sosial, vol. 4, no. 2, pp. 112–125, 2022.
[45] P. N. Suardana, “Triangulasi Data dalam Penelitian Hukum,” Jurnal Metodologi Hukum Indonesia, vol. 2, no. 1, pp. 14–22, 2021.
[46] I. G. Ardhana, “Metode Normatif dan Relevansinya dalam Studi Hukum Adat Bali,” Jurnal Penelitian Hukum Indonesia, vol. 11, no. 4, pp. 205–217, 2023.
[47] N. M. Swastini, “Struktur dan Nilai-nilai Sosial dalam Pewarisan Adat Bali,” Jurnal Warisan Budaya Nusantara, vol. 3, no. 2, pp. 66–80, 2020.
[48] S. A. Kartika, “Filsafat Gender dalam Sistem Kewarisan Bali,” Jurnal Filsafat dan Hukum Adat, vol. 10, no. 1, pp. 21–33, 2021.
[49] T. K. Wulandari, “Keadilan Gender dalam Perspektif Hukum Adat,” Jurnal Kajian Gender dan Hukum, vol. 9, no. 3, pp. 198–210, 2022.
[50] P. A. Sukerti, “Reinterpretasi Adat Bali dalam Konteks Modern,” Jurnal Hukum dan Budaya, vol. 8, no. 1, pp. 55–68, 2020.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 I Gusti Putu Ardya Maharani, I Nyoman Bagiastra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Facebook 
Instagram 
Twitter 
Youtube 
westscience.journals@gmail.com